Analisis Faktor Penyebap Luapan Air Pada Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Tambun Kabupaten Tolitoli.

Authors

  • Haris Universitas Madako Tolitoli, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.62385/budimul.v2i2.168

Keywords:

Daerah Aliran Sungai, Debit Banjir,Luapan Air

Abstract

Tujuan – Indonesia merupakan negara yang memiliki intensitas cura hujan yang tinggi sehingga sangat rentan dengan masala banjir. Peningkatan cura hujan secara dinamis dan signifikan yang terjadi pada umumnya disebapkan oleh peningkatan dampak dari pemanasan global berupa kenaikan suhu permukaan bumi yang disebapkan oleh aktifitas yang terjadi di permukaan. banjir merupakan bencana yang menempati urutan teratas dalam skala nasional. Bencana banjir terjadi dengan waktu yang relative sama dan cenderung meningkat pada setiap tahun dan banyak kejadi di kota kota besar sehingga selalu menimbulkan kerugian baik secara materi maupun non materi. Luapan air sungai merupakan peristiwa yang sering terjadi di Kelurahan Tambun Kabupaten Tolitol. Genangan luapan air tersebut sebagai akibat limpasan air sungai pada DAS Tambun, yang mengalir melebihi kapasitas pengalirannya. Terjadinya luapan air tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kondisi fisik dan kondisi sosial di suatu wilayah. Luapan air tersebut terjadi ketika volume air yang mengalir ditentukan oleh tingkat curah hujan dan tingkat peresapan tanah. Banjir rob atau banjir pasang surut air laut adalah pola fluktuasi muka air laut yang dipengaruhi oleh gaya tarik benda – benda angkasa, terutama oleh bulan dan matahari terhadap massa air laut di bumi. Banjir rob terjadi akibat adanya kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pasang surut air laut. yang biasa terjadi pada area hilir DAS Sungai Tambun.   Sungai Tambun secara administratif berada di Keluran Tambun. Sungai ini memiliki hulu di Pegunungan Malempa dan bermuara di Laut Salu. Di bagian hulu sungai ini memiliki nama Dadakitan dan sedangkan alur sungai yang melewati kelurahan Tambun dikenal sebagai Sungai Tambun. Sungai ini memiliki morfologi bermeander terutama yang masuk arean Kelurahan Tambun. Sehingga sering meluap dan mengakibatkan banjir di area pemukiman.

Metode – Metode Analisa data Faktor penyebab terjadinya luapan air sungai pada beberapa segmen di sepanjang DAS Sungai Tambun Analisa Debit Banjir Rencana Studi Literatur dengan berpedoman pada kajian teknis dengan menggunakan Metode HSS Nakayasu upaya yang dilakukan untuk menormalisasi alur sungai yang berkelok kelok pada beberapa segmen pada DAS Sugai Tambun.

Hasil – Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas Debit yang bisa ditampung oleh sungai Tambun pada Segmen 1 dan Segmen 2 sebesar 21.853,26 M3/det, lebih kecil dibandingkan Q10 Debit Banjir Rencana = 3829,424 M3 /det, hasil perhitungan analisa debit banjir dengan metode HSS Nakayasu, sehingga kapasitas debit sungai tidak dapat lagi menampung debit tahunan (Q10), sehingga terjadi luapan air pada saat terjadi banjir dan memasuki area pemukiman warga di kelurahan Tambun dan sekitarnya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arwindrasti, B. K. 1997. Kajian Karakteristik Hidrologi DAS Cisadane. Tesis Magister. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Arsyad S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press. Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Cetakan ke-2 Asdak, C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: UGM Press Cetakan ke-5

Bahera, S., Panda, R.K., 2006. Evaluation of Management Alternatives for An Agricultural Watershed in a Sub-humid Subtropical Region Using a Physical Process Based Model. Journal Agricultural Ecosystem and Environmental. 113: 62-72. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Pemali Jratun, 2014, Baseline Data Pengelolaan DAS, Semarang Jawa Tengah.

Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Tengah, 2009, Laporan Akhir Penyiapan Usulan Penetapan Kelas Air dan Perhitungan Daya Tampung Sungai Garang, Semarang, Jawa Tengah Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2014, Kota Semarang dalam Angka Tahun 2014. Semarang. Jawa Tengah

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Pemali Jratun, 2014, Laporan Akhir Implementasi Aplikasi SWAT dalam Rangka Pengelolaan DAS Wilayah DAS Garang, Semarang, Indonesia

Beven, K.J., Kirkby, M.J., 1979. A Physically based, Variable Contributing Area Model of Basin Hydrologiy. Hydrol. Sci. Bull. 24 : 43 - 69 Bhuvaneswari K., V

Geethalakshmi, Laksmanan, R. Srinivasan, Nagothu Udaya Sekhar, 2013, The Impact of El Niño/Southern Oscillation on Hydrology and Rice Productivity in the Cauvery Basin, India:

Budiyanto, S., 2015, Aplikasi Teknologi Konservasi Tanah dan Air dalam Upaya Pengelolaan Sumbedaya Air DAS Kaligarang, Provinsi Jawa Tengah. Disartasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Downloads

Published

2025-01-25

How to Cite

Haris. (2025). Analisis Faktor Penyebap Luapan Air Pada Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Tambun Kabupaten Tolitoli . Buletin Pengabdian Multidisiplin, 2(2), 89–103. https://doi.org/10.62385/budimul.v2i2.168